| |||
Kendala utama dalam pembangunan usaha pertanian yang berkelanjutan ini adalah masalah permodalan. Tidak satupun sistem lembaga keuangan/perbankan yang ada saat ini yang memihak kepada para petani miskin dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di pedesaan. Di lain pihak, usaha pemerintah selama ini untuk pemerataan akses permodalan kepada para petani dan UKM adalah dengan memberikan kredit murah atau bersubsidi yang tidak mengikuti sistem yang ada pada lembaga-lembaga keuangan yang resmi. Sistem pemberian kredit murah atau bersubsidi kepada para petani dan UKM adalah langkah-langkah kebijakkan pemerintah yang selama ini dianggap tidak mendidik dan keliru. Seharusnya para petani dan UKM tidak harus mendapatkan kredit murah dan bersubsidi, tetapi para petani harus dididik untuk mendapatkan akses permodalan yang wajar dari lembaga keuangan yang resmi. Akses kemudahan untuk mendapatkan permodalan oleh para petani dan UKM dengan tidak menggunakan sistem agunan yang lazim digunakan pada lembaga-lembaga keuangan lainnya yang selama ini sangat menyulitkan bagi para petani dan UKM untuk mendapatkan kredit permodalan yang diharapkan. Dengan demikian para petani dan UKM pada akhirnya akan mampu bersaing secara sehat dalam mengakses permodalan dari lembaga-lembaga keuangan lainnya Oleh karena itu, lanjutnya, salah satu upaya untuk membantu petani kecil & pelaku usaha mendapatkan akses permodalan usaha yakni melalui Lembaga yang akan berfungsi menyediakan akses keuangan kepada petani dan UKM baik dalam bentuk pinjaman, tabungan, modal dan akses lainnya. Lembaga ini bagi petani dapat bersifat fleksibel dan sederhana sehingga petani sebagai pelaku usaha mikro dapat mengakses permodalan secara mudah dan cepat, tidak terjerat oleh renternir atau bank berjalan. DANA ABADI UNTUK PENJAMINAN AGRIBISNISMenghimpun Dana warga NU yang digalang dari penerbitan KARTANU PLUS (K+) sebesar Rp. 50.000/kartu. Dari sekitar 1 juta warga NU Kabupaten Pasuruan, ditargetkan 10% warga atau sekitar 100.000 orang akan mengikuti program ini. Sehingga akan terkumpul Dana Abadi sebesar Rp. 5 Miliar! Warga NU yang telah melunasi infaq ini, berhak KARTANU PLUS. Kartu ini juga memiliki berbagai fasilitas sebagaimana discount belanja, dsb. Menghimpun Dana dari pribadi-pribadi, instansi atau perusahaan yang bersedia melakukan ‘investasi akhirat’ dengan peduli melakukan upaya nyata berbuat untuk ummat yang membutuhkan akses modal usaha. Ditargetkan sampai akhir tahun 2009, akan terkumpul Dana Abadi dari donatur sebesar 1 Miliar Rupiah. Program Pendampingan Agribinis (PPA) Kerjasama NU Kab. Pasuruan & SPAT Indonesia
sumber : SPAT Indonesia |
Senin, 04 Oktober 2010
KARTANU PLUS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar